Jumat, 01 Juni 2012

tugas softskill 1 (kelompok)

Sejarah Singkat Bank BPD DIY Bank BPD DIY didirikan pada tahun 1961, tanggal 15 Desember berdasarkan akta notaris Nomor 11, Notaris R.M. Soerjanto Partaningrat. Sebagai suatu perusahaan daerah, pertama kalinya Bank BPD DIY diatur melalui Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 1976. Dengan berjalannya waktu, dilakukan berbagai penyesuaian. Saat ini, landasan hukum pendirian Bank BPD DIY adalah Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1993, junctis Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1997 dan Nomor 7 Tahun 2000. Tujuan pendirian bank adalah untuk membantu mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank BPD DIY merupakan salah satu alat kelengkapan otonomi daerah di bidang perbankan yang memiliki tugas sebagai penggerak, pendorong laju pembangunan daerah, sebagai pemegang kas daerah/menyimpan uang daerah, dan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah serta menjalankan usahanya sebagai bank umum. Visi dan Misi Bank BPD DIY Visi Mewujudkan terpenuhinya kebutuhan masyarakat khususnya di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akan jasa perbankan maupun jasa keuangan lainnya terutama kredit skala kecil dan menengah, serta mendorong program pemberdayaan perekonomian daerah. Misi Bank BPD DIY sebagai Bank Umum, bertujuan memperoleh laba yang wajar melalui penyediaan jasa-jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat khususnya di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama kredit skala kecil dan menengah serta mendorong pemberdayaan ekonomi daerah dalam upaya memberikan kontribusi yang nyata terhadap pendapatan daerah. Kepemilikan dan Pemegang Saham Bank BPD DIY dimiliki oleh Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota di wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2005, modal dasar Bank BPD DIY ditetapkan sebesar Rp 250,000 miliar. Dari modal dasar tersebut sampai dengan akhir 2009 telah disetor sejumlah Rp 224,795 miliar dengan perincian sebagai berikut: Dewan Pengawas Prof. Ainun Naim, M.B.A., Ph.D. Ketua Dewan Pengawas Lahir di Kediri, 4 Desember 1960. Menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Bank BPD DIY sejak Juni 2009. Menyelesaikan pendidikan sarjana akuntansi di Universitas Gadjah Mada tahun 1984, selanjutnya menyelesaikan Pascasarjana di Western Michigan University, USA dengan gelar MBA pada tahun 1991, dan mendapat gelar Doktor di Temple University, USA tahun 1996. Saat ini selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Bank BPD DIY, juga menjabat sebagai Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia Universitas Gadjah Mada. Prof. Dr. Djoko Susanto, M.S.A. Anggota Dewan Pengawas Lahir di Palembang, 22 Oktober 1951. Menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Bank BPD DIY sejak Juni 2009. Menyelesaikan pendidikan sarjana akuntansi di Universitas Gadjah Mada tahun 1979, kemudian menyelesaikan Pascasarjana di University of Arkansas dengan gelar MSA pada tahun 1989, dan mendapat gelar Doktor di University of Arkansas tahun 1992. Saat ini selain menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Bank BPD DIY, juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Keluarga Pahlawan Negara STIE YKPN. Drs. Bambang Wisnu Handoyo Anggota Dewan Pengawas Lahir di Yogyakarta, 03 Oktober 1960. Menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Bank BPD DIY sejak Juni 2009. Menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada tahun 1984. Saat ini selain menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Bank BPD DIY, juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Provinsi DIY. Direksi Dr. Supriyatno, MBA Direktur Utama Lahir di Yogyakarta, 31 Juli 1955. Menjabat Direktur Utama Bank BPD DIY sejak Oktober 2008. Menyelesaikan pendidikan sarjana ekonomi perusahaan Universitas Gadjah Mada tahun 1982, menyelesaikan pendidikan di University of Dallas, USA tahun 1991 dengan gelar MBA, dan mendapat gelar Doktor Ilmu ekonomi (manajemen) Universitas Gadjah Mada tahun 2006. Jabatan yang pernah dipegang sebelumnya di Bank Dagang Negara yaitu KP Urusan Korporasi I - relationship Manager Team Relationship II sampai tahun 1997 dan sebagai Dosen di Perguruan Tinggi di Jakarta sampai tahun 2008. Drs. Bambang Setyo Pranoto Direktur Pemasaran Lahir di Madiun, 1 November 1958. Menjabat Direktur Pemasaran Bank BPD DIY sejak September 2009. Menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” tahun 1986. Pernah mengikuti berbagai kursus, antara lain SESPIBANK IBI, Jakarta 2006, Workshop Advance Treasury Management, dan Kursus Pemimpin Cabang LPPI, Jakarta 1994. Beberapa posisi jabatan yang pernah diduduki sebelumnya di Bank BPD DIY antara lain sebagai Pemimpin Kelompok Pengawasan Umum, Pemimpin Kelompok Pengolahan Data Elektronik, Pemimpin Cabang, dan Pemimpin Divisi Teknologi Informasi dan Keuangan. Priyono, S.E. Direktur Umum Lahir di Sukoharjo, 5 Agustus 1957. Menjabat Direktur Umum Bank BPD DIY sejak September 2009. Menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mataram tahun 1997. Pernah mengikuti berbagai kursus, antara lain Risk Based Audit Trainig BIZ Synergy Asia & Belgian Bankers Academy, 2005, SESPIBANK IBI, Jakarta 2002, dan Kursus Pemimpin Cabang LPPI, Jakarta 1992. Beberapa posisi jabatan yang pernah diduduki sebelumnya di Bank BPD DIY antara lain sebagai Pemimpin Cabang, Pemimpin Kelompok Pemasaran dan Penyelamatan Kredit, Pemimpin Divisi SDM dan Umum, dan Pemimpin Satuan Pengawasan Intern. Drs. Wahib Susanto, MM Direktur Kepatuhan Lahir di Blitar, 2 April 1960. Menjabat Direktur Kepatuhan Bank BPD DIY sejak September 2009. Menyelesaikan pendidikan Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Islam Indonesia tahun 2000. Pernah mengikuti berbagai kursus, antara lain SESPIBANK LPPI, Jakarta 2006, Workshop Manajemen Risiko, dan Kursus Pemimpin Cabang IBI, Jakarta 2000. Beberapa posisi jabatan yang pernah diduduki sebelumnya di Bank BPD DIY antara lain sebagai Pemimpin Cabang, Pemimpin Kelompok Pengolahan Data Elektronik, Pemimpin Divisi Teknologi Informasi dan Keuangan, dan Pemimpin Divisi SDM dan Umum. Ikhtisar Keuangan No. Data Keuangan (dalam juta rupiah) 2007 2008 2009 2010 1 Jumlah Pendapatan 358.629 400.596 399.121 448.131 2 Jumlah Biaya 284.407 305.314 295.123 344.107 3 Laba Sebelum Pajak 74.222 95.282 103.958 104.024 4 Pajak Penghasilan 24.217 34.095 32.004 30.584 5 Laba Setelah Pajak 50.005 64.662 71.954 73.440 6 Jumlah Pendapatan Operasional 346.448 399.960 398.239 447.202 7 Jumlah Biaya Operasional 271.578 303.070 292.705 329.067 8 Pendapatan Bunga Bersih 219.907 269.224 283.808 302.955 9 Total Aset 3.143.419 2.765.001 3.491.909 4.171.083 10 Kredit Yang Diberikan 1.392.722 1.643.658 1.945.983 2.260.000 11 Kredit Bermasalah 15.584 22.608 26.533 31.323 12 Jumlah Dana Masyarakat (Dana Pihak Ketiga) 2.599.990 2.177.338 2.447.121 3.205.538 13 Kewajiban Bersih Antar Bank (47.993) 9.417 159.544 (534.634) 14 Aktiva Tetap dan Inventaris 60.221 76.023 81.859 97.860 15 Modal Inti 219.915 304.193 343.681 385.712 16 Modal Pelengkap (1,25% x ATMR) 18.014 21.443 24.702 29.612 17 Penyertaan 130 130 130 130 18 Jumlah Modal (Modal Inti + Pelengkap - Penyertaan) 237.889 325.506 368.353 415.324 19 Total Aktiva Produktif (AP) 2.307.517 2.514.921 3.241.937 3.371.437 20 Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan 18.108 30.509 30.070 34.871 21 Aktiva Produktif Bermasalah 15.584 22.608 26.533 31.323 22 Rata-Rata Aktiva Produktif (AP yang menghasilkan bunga) 2.380.880 2.833.174 2.988.298 3.043.974 23 PPAP Yang Dibentuk (PPAPYD) 33.124 48.564 54.644 22.895 24 PPAP Yang Wajib Dibentuk (PPAPWD) 29.439 39.324 47.874 59.150 25 Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) 1.448.337 1.715.551 1.976.127 2.374.124 No. Rasio Keuangan (dalam %) 2007 2008 2009 2010 1 APYD / AP 0,78 1,21 0,93 1,03 2 PPAPY / PPAPWD 112,52 123,50 114,14 38,71 3 Laba Sebelum Pajak / Total Aset 2,67 3,11 3,24 2,79 4 Laba Setelah Pajak / Modal Sendiri 25,32 26,10 21,00 19,46 5 Jumlah Biaya / Jumlah Pendapatan 79,30 76,21 73,95 76,79 6 Biaya Operasional / Pendapatan Operasional (BOPO) 78,39 76,39 75,17 73,53 7 Jumlah Pendapatan / Total Aset 11,41 14,49 11,43 10,74 8 Kewajiban Bersih Antar Bank / Modal Sendiri (21,82) 3,10 46,42 (126,06) 9 Kredit yang Diberikan / Dana yang Diterima 53,57 75,49 79,33 70,24 10 Rasio Kecukupan Modal 16,42 18,97 18,64 15,31 11 AP / Total Aset 73,41 90,96 92,84 80,83 12 PPAPYD / AP 1,28 1,93 1,69 0,68 13 Aktiva Tetap dan Inventaris (Nilai Buku) / Jumlah Modal 25,31 23,36 22,23 23,56 14 AP Bermasalah / Total Aktiva Produktif 0,68 0,90 0,82 0,93 15 Kredit Bermasalah / Total Kredit yang Diberikan 1,12 1,38 1,36 1,39 16 Net Interest Margin (NIM) 9,24 9,60 9,61 10,27 17 Giro Wajib Minimum (GWM) 225.890,00 108.867,00 122.356,06 270.562,16 Produk dan Layanan Bank BPD DIY Giro • Digunakan sebagai alat transaksi non tunai • Kemudahan akses kliring nasional • Fasilitas on-line di semua kantor pelayanan yang memberikan kelancaran dan kemudahan dalam berbisnis. • Salinan rekening (Rekening Koran) lengkap berisi mutasi/transaksi dikirim ke pemegang rekening setiap bulan, sehingga dapat dengan mudah memantau posisi saldo giro. Produk dan Layanan Bank BPD DIY Tabungan Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) Tabungan bunga harian produk bersama Bank BPD se-Indonesia. • Setoran awal Rp 25.000,00 (tanpa ATM), untuk ATM Rp 100.000,00. • Fasilitas ATM di 10.000 lebih terminal ATM bersama di seluruh Indonesia. • Online di semua kantor cabang dan kantor kas. • Suku bunga menarik dihitung dari Saldo Harian dan dibukukan tiap akhir bulan. • Undian berhadiah Rp 3 miliar nasional dan Rp 200 juta untuk DIY. • Biaya pengelolaan rekening ringan (menggunakan ATM Rp 3.000,00 per bulan tanpa ATM Rp 1.500,00 per bulan) • Dapat dijadikan jaminan kredit (cash collateral) dengan memblokir saldo tabungan dalam jumlah tertentu • Dana dijamin oleh pemerintah Produk dan Layanan Bank BPD DIY Deposito • Deposito Berjangka dengan pilihan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan • Minimal Rp 500.000,00 • Suku bunga menarik Produk dan Layanan Bank BPD DIY Kredit Program Pembinaan Usaha Keluarga Sejahtera Mandiri (PUNDI) • TUJUAN: Modal Kerja (MK)/Investasi (INV) • DEBITUR: Perorangan/Kelompok (5-10 org) • PLAFON: Maksimum Rp 100 juta • JANGKA WAKTU: 24 bulan (MK), 48 bulan (INV) • BUNGA: 16% p.a. efektif floating (ekuivalen 0.74% flat per bulan) • PROVISI: 1% dari plafon Kredit Mikro Ekonomi Produktif • TUJUAN: Modal Kerja (MK) / Investasi (INV) • DEBITUR: Perorangan/Kelompok • PLAFON: Maksimal 100 juta • JAMINAN: Barang bergerak/Tidak bergerak • JANGKA WAKTU: 24 bulan (MK) / 48 bulan (INV) • BUNGA: 16% p.a efektif floating (ekuivalen 0,74% flat per bulan) • PROVISI: 1% dari plafon Kredit Purnakarya • TUJUAN: Konsumsi • PLAFON: Sesuai kemampuan, maksimum 50% dari pensiun bulanan • JAMINAN: SK Pensiun dan KARIP • JANGKA WAKTU: Maksimum 10th/Lunas usia 76 tahun • BUNGA: 17% p.a efektif floating • PROVISI: 1% dari plafon, minimum Rp 25.000,- Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) • Meningkatkan ketahanan pangan dan program pengembangan tanaman bahan baku bahan bakar nabati • Kredit diberikan kepada nasabah melalui kelompok tani dan atau koperasi, baik untuk modal kerja maupun investasi • Jenis penggunaan untuk modal kerja maupun investasi • Jangka waktu sesuai dengan siklus tanam, maksimum 5 (lima) tahun • Besarnya plafon individual: o Petani, peternak, nelayan, pekebun, dan pembudidaya ikan (yang tergabung dalam kelompok) maksimal Rp 50 juta o Koperasi dalam rangka pengadaan pangan (gabah, jagung, kedelai) maksimal Rp 500 juta o Kelompok Tani dalam rangka pengadaan/peremajaan peralatan, mesin, dan sarana lain, maksimal Rp 500 juta • Subsidi bunga dari pemerintah • Bunga kepada debitur: o Tebu : 7% p.a. efektif o Non tebu: 6% p.a. efektif • Tingkat suku bunga ditinjau ulang oleh Pemerintah setiap April dan Oktober Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) • Bertujuan untuk mengembangkan usaha pembibitan sapi secara berkelanjutan • Kredit diberikan kepada: o Kelompok/Gabungan Kelompok o Koperasi o Perusahaan Pembibitan yang telah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Kabupaten/Kota dan Direktorat Jenderal Peternakan • Subsidi bunga dari pemerintah • Suku bunga KUPS sebesar 5% efektif per tahun • Jangka waktu berdasarkan siklus usaha dan proyeksi arus kas, maksimum 6 (enam) tahun • Merupakan program baru yang di-launching oleh Menteri Pertanian pada tanggal 1 Februari 2010 Kredit Kepada Masyarakat Koperasi (KRIDAMAS-KOP) • Kredit kepada Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam • Bertujuan untuk memperkuat permodalan koperasi untuk disalurkan kepada UMKM • Sumber dana: Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM (LPDB-KUMKM) • Suku bunga kepada debitur 10% p.a. efektif Kredit Mikro Makarya • Kredit yang ditujukan kepada pedagang di pasar, baik untuk modal kerja, investasi, maupun pembelian kios/los pasar baru • Sistem angsuran jemput bola, bisa harian, mingguan, bulanan, atau pasaran • Bisa dengan sistem "sebrakan" • Bonus Angsuran Tepat Waktu (BATW) • Agunan kredit dapat dengan los pasar Produk dan Layanan Bank BPD DIY Real Time Gross Settlement (RTGS) Bank BPD DIY tergabung dalam sistem Bank Indonesia - Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), sehingga nasabah dapat melakukan transfer antar Bank ke seluruh Indonesia secara Real-Time. Modul Penerimaan Negara (MPN-Prima) Modul Penerimaan Negara merupakan salah satu layanan Bank BPD DIY yang terhubung langsung dengan Sistem Direktorat Perbendaharaan Negara guna melayani masyarakat akan kebutuhan transaksi penerimaan negara. Layanan ini meliputi : • Penerimaan Setoran Pajak; • Penerimaan Negara Bukan Pajak • Penerimaan BPHTB • Penerimaan Pengembalian Belanja • Penerimaan Pungutan Ekspor Siskohat Sejak Tahun 2003 Bank BPD DIY ditunjuk Pemerintah sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji (BPS-BPIH). Melalui Sistem yang terkoneksi langsung dengan Sitem Komputerisasi Haji Terpadu Departemen Agama (SISKOHAT), Nasabah Calon Jamaah Haji dapat langsung mendapatkan Nomor Porsi Haji dan Informasi Status Jamaah Haji secara cepat dan akurat. Bill Payment Bertepatan dengan Ulang Tahun Bank BPD DIY ke-45 pada tanggal 15 Desember 2006 dengan tema "Layanan Prima" Bank BPD DIY bekerjasama dengan PT. Telkomsel dan PT.Artajasa meluncurkan satu lagi layanan baru berupa: • Pembayaran Tagihan Kartu HALO • Pembelian Pulsa Isi Ulang Simpati dan Kartu As Pembayaran dan Pembelian Pulsa Isi Ulang dapat dilayani diseluruh Kantor Pelayanan Bank BPD DIY (Kantor Cabang, Cabang Pembantu dan Kantor Kas). Pelanggan Kartu HALO hanya cukup datang ke Kantor Pelayanan Bank BPD DIY dan menuliskan Nomor Kartu HALO pada slip yang telah disediakan, selanjutnya petugas akan mengkonfirmasikan jumlah tagihan dan melakukan transaksi pelunasan yang langsung terkoneksi dengan Telkomsel. Sedangkan Pelanggan Simpati dan Kartu AS cukup menuliskan Nomor HP dan nominal pulsa yang akan dibeli, selanjutnya petugas akan melakukan transaksi sesuai permintaan dan pulsa akan terisi secara elektronis ke dalam nomor Simpati dan Kartu As dimaksud. Sistem Kliring Nasional (SKN-BI) Sistim Kliring Nasional Bank Indoneisa (SKNBI) adalah suatu sistem kliring yang diselenggarakan Bank Indonesia yang meliputi Kliring Debet dan Kliring Kredit dan penyelesaiannya dilakukan secara nasional. SKNBI Bank BPD DIY mulai diimplementasikan pada bulan Agustus 2006. Safe Deposit Box (SDB) Safe Deposit Box (SDB) Bank BPD DIY adalah layanan penyimpanan barang berharga dan dokumen penting yang terjamin keamanan dan kerahasiaannya. Keunggulan • Jaminan keamanan dan kerahasiaan • Tarif sewa yang kompetitif • Ruangan khusus dengan sistem keamanan penuh • Tersedia dalam berbagai jenis ukuran Tipe Tinggi Lebar Panjang Sewa/th Jaminan kunci/th Kecil/Small 7,5 cm 25 cm 60 cm 200.000 500.000 Sedang/Medium 12,5 cm 25 cm 60 cm 300.000 500.000 Besar/Large 25 cm 25 cm 60 cm 500.000 500.000 Persyaratan: • Mengisi dan melengkapi formulir aplikasi • Meyerahkan fotokopi identitas diri • Menandatangani perjanjian sewa menyewa SDB • Membayar biaya sewa dan jaminan kunci • Memiliki rekening Tabungan/Giro di Bank BPD DIY Produk dan Layanan Bank BPD DIY Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Nasabah tabungan Simpeda dan Sutera dapat memiliki fasilitas kartu ATM Bank BPD DIY secara gratis. Saat ini Bank BPD DIY telah memiliki 45 terminal ATM yang tersebar di seluruh DIY. ATM Bank BPD DIY tergabung dalam jaringan ATM BERSAMA dimana pemegang kartu ATM Bank BPD DIY dapat melakukan transaksi di seluruh terminal ATM yang berlogo ATM BERSAMA dengan jumlah terminal lebih dari 10.000 diseluruh Indonesia. Sejak tanggal 15 November 2006 Bank BPD DIY telah mengimplementasikan fitur Malaysian Electronic Payment System (MEPS). Fitur MEPS merupakan kerjasama interkoneksi antara Artajasa sebagai penyelenggara ATM BERSAMA dengan MEPS sebagai penyelenggara jaringan BANKCARD di Malaysia. Dengan adanya kerjasama ini maka pemegang kartu ATM BANK BPD DIY dapat melakukan transaksi di terminal anggota BANKCARD di Malaysia dan sebaliknya pemegang kartu berlogo BANKCARD dapat bertransaksi di terminal ATM Bank BPD DIY. Fitur-fitur ATM yang tersedia adalah: • Penarikan Tunai • Cek Saldo • Penggantian PIN • Transfer Antar Rekening dan Antar Bank • Pembayaran tagihan Telepon • Pembayaran tagihan Internet Speedy • Pembayaran tagihan Telkomsel kartu HALO • Pembayaran tagihan Indosat Matrix • Pembayaran tagihan StarOne Postpaid • Pembelian Tiket Mandala Airlines • Pembelian Tiket Kereta Api • Pembelian Pulsa Simpati dan Kartu As • Pembelian Pulsa Indosat Mentari dan IM3 • Pembelian Pulsa StarOne Prepaid • Pembayaran biaya akademik UNY Produk dan Layanan Bank BPD DIY Simulasi Perhitungan Kredit Jumlah Pinjaman Suku Bunga % Efektif Jangka Waktu Bulan sumber : www.bpddiy.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar